26/12/17

Membahas Interaksi Sosial dan Bentuknya

Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih yang berperan saling memengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses setiap orang menjalin kontak dan berkomunikasi dan saling memengaruhi dalam pikiran mauun dengan tindakan. Jadi bisa disimpulkan bahwa proses sosial terjadi apabila adanya interaksi sosial.

Charles Cooley mengusulkan konsep Looking Glass Self (cermin diri) untuk menggambarkan suatu analogi perkembangan diri melalui cermin, di mana cermin memantulkan apa yang ada didepannya, dari sana seseorang melihat dirinya: ganteng, cantik, perkasa, dan ramah.

Terdapat tiga unsur dalam Looking Glass Self (cermin diri):
  1. Anda membayangkan bagaimana anda tampak bagi mereka di sekeliling kita. Sebagai contoh, kita dapat berpikir bahwa orang lain menganggap anda sebagai seorang peramah atau pemarah. 
  2. Anda menafsirkan reaksi orang lain. Anda menarik kesimpulan bagaimana orang lain mengevaluasi anda. Apakah mereka menyukai anda karena anda seorang peramah? 
  3. Anda mengembangkan suatu konsep-diri (self-concept). Cara anda menginterpretasikan reaksi orang lain terhadap anda memberikan anda perasaan dan ide mengenai diri anda sendiri. Suatu refleksi diri yang menyenangkan dalam cerminn diri social ini mengarah pada suatu konsep diri yang positif; suatu refleksi negatif mengarah ke suatu konsep diri negatif.

Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
  • Gillin & Gillin, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yangdinamis yang menyangkut hubungan antarindividu dan kelompok atau antarkelompok.
  • Macionis, bahwa pengertian interaksi sosial adalah proses bertindak dan membalas tindakan yang dilakukan seseorang dalam hubungan dengan orang lain.
  • Soerjono Soekanto, interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial.
  • Kimball Young dan Raymond W. Mack, interksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.

Syarat Interaksi Sosial

1. Kontak Sosial

Kontak berasal dari kata Latin cum atau con yang berarti bersama - sama, dan tangere yang memiliki arti menyentuh. Jadi, secara harafiah kontak berarti bersama - sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologis, kontak merupakan gejala sosial. Kontak sosial merupakan aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki makna bagi si pelaku dan si penerima, dan si penerima membalas aksi itu dengan reaksi. Kita membedakan kontak berdasarkan cara, sifat, bentuk, dan tingkat hubungannya.

Berdasarkan Cara
  • Kontak langsung atau primer terjadi secara fisik. Misalnya dengan berbicara, tersenyum, atau bahasa gerak (isyarat).
  • Kontak tidak langsung/sekunder terjadi melalui media atau perantara tertentu, seperti pesawat telepon, radio, televisi, telegram, surat, dan lain - lain. 

Berdasarkan Sifat
  • Kontak antarindividu, misalnya tindakan seseorang anak mempelajari kebiasaan - kebiasaan dalam keluarganya.
  • Kontak antara kelompok dengan kelompok, misalnya pertandingan bola voli antarsiswa SMA se-Bandung.
  • Kontak antara individu dengan kelompok, misalnya tindakan seorang guru yang sedang mengajar siswanya agar mereka mempunyai persepsi yang sama tentang sebuah masalah. Contohnya guru tari yang melatih beberapa murid, sehingga terjadi persamaan gerak di antara mereka.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah tindakan seseorang menyampaikan pesan terhadap orang lain dan orang lain itu memberi tafsiran atas sinyal tersebut serta mewujudkannya dalam perilaku. Dari uraian di atas, tampak bahwa komunikasi hampir sama dengan kontak. Namun, adanya kontak belum tentu berarti terjadin komunikasi. Komunikasi menuntut adanya pemahaman makna atas suatu pesan dan tujuan bersama antara masing - masing pihak.

Dalam komunikasi terdapat empat unsur, yaitu pengirim, penerima, pesan, dan umpan balik
  1. Pengirim (sender) atau yang biasa disebut communicator adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada orang lain.
  2. Penerima (receiver) yang biasa disebut communicant adalah pihak yang menerima pesan dari sender.
  3. Pesan (message) adalah isi atau informasi yang disampakan pengirim kepada penerima. Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan di komunikator kepada khalayak. Media digolongkan menjadi 4, yaitu : media antarpribadi, media kelompok, media publik, dan media massa.
  4. Umpan balik (feed back) adalah reaksi dari penerima atas pesan yang diterima.

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Menurut Tim Sosiologi Indonesia, ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain, yaitu:
  1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
  2. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
  3. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
  4. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial

Proses Asosiatif

A. Kerja sama (cooperation)
Merupakan bentuk utama dari proses interaksi sosial karena pada dasarnya interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. Kerjasama memiliki beberapa bentuk, yaitu:

1. Kerukunan
Kerukunan adalah hidup berdampingan secara damai dan melakukan kerjasama secara bersama-sama. Kerukunan dapat ditunjukkan dari kegiatan kerja bakti yang dilakukan warga atau secara bergiliran melakukan ronda untuk menjaga keamanan kampung. Kerukunan pada intinya mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.

2. Tawar-menawar (bargaining)
Tawar-menawar adalah bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.

3. Kooptasi
Kooptasi adalah kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat atau ide orang atau kelompok lain. Hal itu diperlukan agar kerjasama dapat berlanjut dengan baik.

4. Koalisi
Koalisi adalah bentuk kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai kesamaan tujuan. Koalisi dilakukan agar memperoleh hasil yang lebih besar.

5. Joint venture
Joint venture adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh beberapa perusahaan. Dengan joint venture diharapkan hasil atau keuntungan yang diperoleh dari sebuah usaha akan lebih besar.


B. Akomodasi (accomodation)
Akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu yang  menunjuk pada suatu keadaan dan yang menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbanga dalam interaksi di antara orang-orang, yang kaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan. Akomodasi mempunyai tujuan sebagai berikut:
  1. Mengurangi pertentangan.
  2. Mencegah pertentangan untuk sementara.
  3. Memungkinkan terjadinya kerjasama.
  4. Mengusahakan peleburan antara kelompok sosia

Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Ada beberapa bentuk akomodasi. Bentuk-bentuk akomodasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Paksaan (coercion)
Paksaan merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya unsuur paksaan. Paksaan merupakan bentuk akomodasi dengan salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah dibandingkan dengan pihak lawan.

2. Kompromi
Kompromi adalah bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.

3. Penengah (arbitration)
Adanya penengah (arbitration) atau pihak ketiga merupakan suatu cara unruk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapai penyelesaian. Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang bertentangan.

4. Mediasi
Mediasi menyerupai penengah. Pada mediasi hadirnya pihak ketiga hanya sebagai penasihat belaka. Tugas pihak ketiga adalah memberi nasihat agar para pihak yang bertikai menemukan penye¬lesaian untuk selanjutnya melakukan perdamaian.

5. Konsilisasi
Konsilisasi adalah suatu usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu tujuan bersama.

6. Kemandekan (stalemate)
Terperangkap hingga tak dapat bergerak lagi adalah suatu bentuk akomodasi di mana dua pihak yang sedang berselisih yang mempunyai kekuatan seimbang berhenti pada suatu titik tertentu.

7. Keputusan pengadilan (ajudikasi)
Keputusan pengadilan adalah penye¬lesaian perselisihan melalui jalan pengadilan. Hal ini dilakukan karena kedua belah pihak mengalami kesulitan mencari jalan damai.


C. Asimilasi
Asimilasi adalah penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki dengan sifat-sifat sekitar. Dalam hal prose? sosial, asimilasi berkaitan dengan peleburan perbeda-an budaya. Proses asimilasi bisa terj adi bila terdapat hal-hal berikut:
  1. Perbedaan kebudayaan kelompok-kelompok manusia.
  2. Terjadi pergaulan secara langsung dan intensif.
  3. Ada perubahan kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia dan saling menyesuaikan diri.

Beberapa faktor yang mempermudah asimilasi adalah toleransi, sikap menghargai orang asing, sikap terbuka yang dimiliki para pemimpin, per-samaan unsur-unsur kebudayaan, dan kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.

Proses disosiatif

Proses disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat merenggangkan hubungan solidaritas antarindividu. Proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik.

1. Persaingan (competition) 
Persaingan adalah proses sosial dimana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui suatu bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum, dengar. cara menarik perhatian publik atau mem-pertajam prasangka yang ada, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Beberapa bentuk persaingan antara lain persaingan ekonomi, persaingan kebu¬dayaan, persaingan kedudukan dan peranan, serta persaingan ras.

2. Kontravensi (contravention)
Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau unsur-unsur kebudayaan £olongan tertentu, yang dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai pada pertentangan pertikaian. Secara umum, bentuk kontravensi meliputi penolakan, keengganan, perlawanan, per-buatan menghalang-halangi, protes, dan mengecewakan rencana pihak lain.

3. Pertentangan atau pertikaian (conflict)
Interaksi sosial dalam bentuk pertentangan atau pertikaian terjadi jika masing-masing pihak yang sedang mengadakan interaksi, tidak menemukan kesepahaman mengenai sesuatu, kemudian berlanjut menjadi adu kekuatan, lalu timbul adanya perten¬tangan atau pertikaian. Pertentangan atau pertikaian tersebut dapat bersifat sementara atau terus-menerus.

Faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial

1. Imitasi
Imitasi, berasal dari bahas inggiris, imitation yang artinya tiruan atau peniruan. Faktor imitasi mempunyai peran yang sangat penting dalam prosesi interaksi. Imitasi adalah proses meniru perilaku dan gaya seseorang yang menjadi idolanya.

Tindakan meniru dilakukan dengan belajar dan mengikuti perbuatan orang lain yang menarik perhatiannya. Imitasi dapat terjadi contohnya cara berpakaian, model rambut, gaya bicara, cara bertingkah laku, dan sebagainya. Imitasi dapat bersifat positif jika mendorong seseorang untuk mempertahankan, melestarikan, serta menaati norma dan nilai yang berlaku.

2. Sugesti
Sugesti adalah pandangan atau sikap seseorang yang kemudian diterima dan diikuti oleh pihak lain. Pihak pemberi sugesti biasanya adalah orang yang beribawa dan dihormati, seperti dokter dan psikiater. Sugersti akan mudah terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
  1. Kemampuan berpikir seseorang terhambat dalam proses sugesti sehingga orang ini akan menerima pengaruh orang lain tanpa pikir panjang. 
  2. Keadaan pikiran yang terpecah belah. Keadaan ini membuat orang bingung atau bimbang sehingga akan mudah tersugesti.
  3. Otoritas. Proses sugesti akan lebihmudah apabila pemberi sugesti mempunyai keahlian atau otoritas di sidangnya. 
  4. Mayoritas. proses sugesti akan lebih mudah jika pendapat tersebut telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.

3. Identifikasi
Identifikasi adalah keinginan seseorang untuk sama dengan orang lain. Sifat identifikasi lebih mendalam dari pada imitasi karena dalam proses ini kepribadian seseorang turut terbentuk. Proses identifikasi dapat berlangsung tanpasengaja atau dengan sengaja. Melalui identifikasi, diri seseorang seolah-olah menjadi pihak lain atau identik dengan tokoh idolanya. Prosesi identifikasi dapat membentuk kepribadian seseorang.

4. Simpati
Simpati adalah proses ketika seseorang merasa tertarik dengan pihak lain. Simpat akan dapat berkembang jika terdapat saling pengertian dari kedua belah pihak. Simpati disampaikan kepada seseorang pada saat-saat tertentu, bisa saat bergembira bisa pula saat bersedih. Contohnya  saat seorang tertimpa musibah. Perasaan simpati bisa menimbulkan perasaan sayang.

5. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang diberikan kepada seseorang individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lainnya. Motivasi bertujuan agar orang atau kelompok yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan.

6. Empati
Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengindentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Misalnya, jika melihat seseorang mengalami kecelakaan dan luka berat. kita berempati seolah-olah juga ikut merasakan sakit orang tersebut. Dengan kata lain, kita memposisikan diri kita pada orang lain.

0 komentar