28/12/17

Membahas Masyarakat Majemuk dan Masyarakat Multikultural

Masyarakat majemuk adalah suatu kondisi dimasyarakat yang terdiri dari berbagai perbedaan (diferensiasi sosial) yang terdiri dari  berbagai strata, ekonomi, ras, suku bangsa, agama dan budaya yang berjalan dengan apa adanya. Masyarakat ini masih seperti masyarakat pada umumnya dengan berbagai realitas sosial, masih terdapat konflik, pertentangan dan realitas sosial lainnya.

Sedangkan masyarakat multikultural adalah suatu kondisi masyarakat yang majemuk yang telah tercapai sebuah keteraturan dan keharmonisan dalam masyarakat. Pada masyarakat ini, dengan banyaknya diferensiasi sosial masyarakat tercipta suatu keharmonisan, saling menghargai, kesederajatan dan mempunyai kesadaran tanggungjawab sebagai satu kesatuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat majemuk adalah dasar terbentuknya masyarakat multikultural. Masyarakat multikultural sudah pasti masyarakat majemuk.

Masyarakat Majemuk
Masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau beberapa komunitas atau kelompok-kelompok yang secara kultur (budaya) dan ekonomi memiliki struktur lembaa yang berbeda-beda dan beragam.

Masyarakat Majemuk Menurut Para Ahli
  • Emile Durkheim, masyarakat adalah suatu kenyataan objektif dari individu-individu yang merupakan anggotanya. 
  • Karl Marx, masyarakat adalah suatu sturktur yang mengalami ketegangan organisasi maupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah secara ekonomi
  • J. L. Gillin dan J. P. Gillin, masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama
  • Max Weber, masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nila yang dominan pada warganya
  • Selo Soemardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. 
  • Paul B. Horton, masyarakat adlaah sekumpulan manusia yang relatif mandiri dengan hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan memiliki kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
  • Soerjono Soekanto, masyarakat pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
    • Manusia yang hidup bersama; sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang
    • Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia. 
    • Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan 
    • Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu sama lain. 
  • Marrion Levy, terdapat empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok dapat disebut masyarakat, adalah sebagai berikut :
    • Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya 
    • Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran 
    • Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada
    • Kesetiaan terhadap suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama
  • Talcon Parsons, menambahkan kriteria kelima dari pendapat Marion Levy yaitu melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.

Ciri-ciri Masyarakat Majemuk
  • Segmentasi ke dalam kelompok-kelompok atau terdiri dari bermacam suku yang masing- masing memiliki budaya yangberbeda-beda.
  • Kurang mengembangkankonsensus.
  • Sering mengalami konflik vertikal dan horizontal.
  • Integrasi sosial ataspaksaan.
  • Dominasi suatu kelompok atas kelompok lain. Istilah lain kemajemukan masyarakat adalah diferensiasi sosial.
  • Bersifat heterogen.
  • Hubungan sosial individu.

Jenis-Jenis Masyarakat Majemuk
  • Kompetisi seimbang adalah masyarakat majemuk yang tersusun oleh sejumlah komunitas atau etnik yang memiliki kekuatan kompetitif tidak yang kurang lebih seimbang.
  • Mayoritas dominan adalah masyarakat majemuk yang tersusun oleh sejumlah komunitas etnik dgn kekuatan kompetitif lebih besar dari pada kelompok yang lainnya. dgn kata lain bahwa suatu kelompok etnis mayoritas mendominasi kompetisi politik atau ekonomi sehingga posisi kelompok-kelompok yang lain menjadi lebih kecil.
  • Minoritas dominan adalah suatu masyarakat di mana satu kelompok etnik minoritas memiliki keunggulan kompetitif yang luas sehingga mendominasi kehidupan politik atau ekonomi masyarakat.
  • Mayoritas fragmentasi adalah masyarakat yang terdiri dari sejumlah kelompok etnik, namun semuanya dalam jumlah yang kecil sehingga tidak ada satu kelompok pun yang memiliki posisi politik atau ekonomi yang dominant terhadap yang lainnya.

Faktor Penyebab Kemajemukan Masyarakat
  • Letak dan keadaan geografi Indonesia.
  • Keanekaragaman cara hidup masyarakat karena perbedaan curah hujan dan perbedaan kesuburan tanah, timbul perbedaan pertanian.
  • Adanya berbagai suku bangsa, etnis, ras, dan agama yang hidup dalam suatu masyarakat.
  • Adanya masyarakat dalam negara yang terdiri atas pulau-pulau.

Primordialisme dalam Masyarakat Majemuk
Primordialisme merupakan keterkaitan seseorang dalam kelompok atas dasar ikatan kekerabatan, sukubangsa, asaldaerah, bahasa, danadatistiadat sehingga melahirkan pola perilaku serta cita-cita yang sama (Ramlan S.) atau dapat diartikan juga dengan loyalitas yang berlebihan terhadap budaya subnasional seperti suku bangsa, ras, agama, dan kedaerahan (Robuskha dan Shepsle).

Beberapa sebab munculnya gejala primordialisme, di antaranya adalah adanya sesuatu yang sikap untuk mempertahankan suatu kelompok atau kesatuan sosial terhadap ancaman dari luar dan adanya nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem keyakinan seperti nilai-nilai keagamaan dan pandangan.

Proses Terwujudnya Integrasi Masyarakat
Proses integrasi sosial merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang berbedabeda sehingga membentuk suatu kesatuan masyarakat yang serasi. Proses menuju sebuah integrasi masyarakat mengalami beberapa taraf, yaitu sebagai berikut:
  1. Taraf akomodasi yaitu proses penyesuaian diri atau kerjasama antarindividu atau kelompok dalam bidang-bidang terbatas, taraf ini merupakan taraf kompromi dan toleransi.
  2. Taraf kooperasi yaitu taraf ketika telah terjadi perkembangan reaksi-reaksi yang sama terhadap berbagai problem yang dihadapi bersama, taraf ini tercapai sesudah hubungan kerjasama antar- kelompok bisa bertahan lama.
  3. Taraf koordinasi yaitu beberapa individu dan kelompok sudah mulai bersedia bekerjasama dalam bidang-bidang yang semakin luas sehingga menuntut adanya pembagian kerja dan koordinasi. Pada tingkatan ini solidaritas mulai nyata dan mulai berkurangnyaprasangka.
  4. Taraf akulturasi, terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan ciri kebudayaan sendiri.
  5. Taraf asimilasi yaitu bersatunya dua kebudayaan atau lebih dalam kelompok sosial masyarakat yang akhirnya melahirkan kebudayaan baru yang berbeda dari sebelumnya. Taraf demikian dianggap paling ideal dalam terwujudnya integrasi masyarakat.


Masyarakat Multikultural
Masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.

Masyarakat Multikultural Menurut Para Ahli
  • J.S. Furnivall, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri, tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam satu kesatuan politik.
  • Clifford Geertz, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terbagi ke dalam subsistem yang lebih kurang berdiri dan masing-masing subsistem terikat oleh ikatan primordial.
  • J.Nasikun, masyarakat multikultural bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara struktural memiliki subkebudayaan yg bersifat beragam yang di tandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari kesatuan sosial, serta sering munculnya konflik sosial.

Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural
  • Terdapat segmentasi, artinya masyarakat terbentuk dari bermacam – macam suku, ras, agama dan keanekaragaman lainnya, sehingga masih memiliki pemisah yang kuat antar kelompok masyarkat.
  • Adanya dominasi dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Kelompok dalam lingkungan masyarakat multikultural biasanya terbagi menjadi pihak yang mendominasi dan pihak yang terdominasi.
  • Sering terjadi konflik vertical atau horizontal karena setiap kelompok masyarakat mengutamakan ego sectoral milik masing-masing.
  • Konsensus yang rendah karena terdapat berbagai macam perbedaan dalam lingkungan masyarakat multikultural, maka sulit untuk tercapainya suatu kesepakatan yang disetujui seluruh kelompok.
  • Integrasi Sosial biasanya dipaksakan. Integrasi adalah sebuah sistem pembauran sehingga mencapai suatu kesatuan yang utuh. Seperti yang telah kami singgung sebelumnya, karena banyak keanekaragaman yang ada, masyarakat multikultural sulit untuk mencapai suatu kesepakatan. Oleh karena itu sifat dari integrasi sosial dapat dipaksakan demi mencapai keselarasan dan kedamaian. 
  • Memiliki struktur dalam lembaga yang non komplementer. Dalam masyarakat multikultural, persatuan lembaga sosial akan terpisah oleh segmen – segmen tertentu.

Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural
  • Faktor Geografis: Suatu negara atau wilayah memiliki karakteristik dan kondisi geografis yang berbeda beda. Kondisi geografis ini akan mempengaruhi fenomena alam yang sering terjadi di wilayah tersebut. Perbedaan dari kondisi geografis ini akan menimbulkan corak dan cara hidup yang beranekaragam dalam masyarakat. Contohnya cara hidup masyarakat di daerah gunung akan berbeda dengan mereka yang hidup di daerah laut atau pesisir pantai.
  • Kondisi Iklim dan Cuaca: Perbedaan iklim dan cuaca akan mempengaruhi pola perilaku manusia dalam menyesuaikan diri dengan iklim tersebut. Contohnya masyarakat yang tinggal di daerah yang lebih dingin akan menggunakan pakaian yang lebih tebal, sedangkan yang tinggal di daerah panas akan mengenakan pakaian yang lebih tipis.
  • Pengaruh Budaya Asing: Penyebaran budaya antar masyarakat dari seluruh dunia akan mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat tersebut, ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, maka media penyebaran budaya menjadi lebih luas dan lebih mudah dilakukan. 
  • Keanekaragaman Suku Bangsa: Suku bangsa atau yang juga sering kita sebut dengan etnis adalah kelompok manusia yang anggotanya mendefinisikan diri mereka berdasarkan garis keturunan dan ciri ciri fisik yang dianggap sama. Identitas suku ditandai dengan pengakuan dari orang lain terhadap ciri khas suatu kelompok tersebut. 
  • Keanekaragaman Agama: Agama adalah sebuah kepercayaan dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dalam kehidupan. Agama memiliki ikatan yang kuat dengan seseorang karena setiap agama memiliki aturan, kitab suci, dan tempat tempat suci yang mempengaruhi kehidupan penganutnya. Penganut agama yang berbeda dalam suatu wilayah akan menciptakan lingkungan masyarakat yang berbeda pula.
  • Keanekaragaman Ras: Ras adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan manusia dalam suatu kelompok besar berdasarkan ciri fisik, asal usul geografis, tampang dan kesukuannya. Paran antropolog dan ilmuan evolusi mengidentifikasikan istilah ras untuk membahas perbedaan genetika (biologis), sedangkan sejarawan dan ilmuwan sosial mendefinisikan ras sebagai kategori kebudayaan atau konstruksi sosial, suatu cara tertentu orang berbicara tentang diri mereka dan tentang orang lain.

Macam Bentuk Masyarakat Multikultural

1. Berdasarkan Kekuatannya
  • Masyarakat dengan Kompetisi Seimbang
  • Masyarakat dengan mayoritas dominan (kelompok mayoritas yang mendominasi)
  • Minoritas Dominan (kelompok kecil yang mendominasi)
  • Fragmentasi, masyarakat yang terdiri dari banyak kelompok kecil, tidak ada yang mendominasi.

2. Berdasarkan Kecenderungan Perkembangan
  • Multikulturalisme Isolasionis, merupakan kelompok masyarakat multikultural yang menjalankan kehidupannya secara otonom dengan interaksi antar kelompok yang minimal satu sama lain.
  • Multikulturalisme Akomodatif, masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian tertentu bagi kaum minoritas. Masyarakat multikultural ini biasanya memberikan kebebasan bagi kaum minoritas untuk mempertahankan kebudayaan mereka.
  • Multikulturalisme Otonomis, merupakan kehidupan dimana masyarakat multikultural yang hidup bersama berusaha menciptakan kesetaraan sebagai budaya mereka. Kelompok dominan yang berusaha menciptakan tingkatan tingkatan dalam kehidupan bermasyarakat akan ditentang dalam sistem ini.
  • Multikulturalisme Kritikal atau Interaktif, merupakan kelompok kultural yang tidak terlalu fokus dengan kehidupan kultural otonom, melainkan lebih ingin menciptakan kultur kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif masing masing kelompok masyarakat.
  • Multikulturalisme Kosmopolitan, merupakan jenis sistem yang berusaha menghilangkan batas-batas kultural dalam kehidupan mereka sehingga nantinya tercipta sebuah masyarakat dimana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu.

Dampak Terbentuknya Masyarakat Multikultural

Dampak Positif (Manfaat) Masyarakat Multikultural
  • Keanekaragaman akan membuat masyarakat lebih terbuka dalam menjalin hubungan sosial.
  • Mermberikan ikatan yang lebih kuat dengan menerima kekurangan masing masing kelompok.
  • Saling berbagi pengetahuan dan menghargai antar budaya, menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah pembatas dalam menjalin suatu hubungan.

Dampak Negatif (Kerugian) Masyarakat Multikultural
  • Munculnya sikap fanatik dan ekstrim dalam mendukung suatu kelompok.
  • Adanya politik aliran yang mementingkan kemajuan suatu kelompok tertentu dalam bidang politik.
  • Munculnya Sikap primordialisme, memegang teguh hal yang dibawa sejak lahir, baik mengenai tradisi, kepercayaan ataupun hal lainnya.
  • Memicu Konflik, sangat wajar apabila konflik muncul dalam lingkungan masyarakat multikultural karena keanegaraman yang ada.
  • Munculnya sikap etnosentrisme, pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan yang dianutnya (merendahkan kelompok lain).

0 komentar