Mengenal Perang Yom Kippur 1973
Perang Yom Kippur, dikenal juga dengan nama Perang Ramadan atau Perang Oktober. adalah perang yang terjadi pada tanggal 6 - 26 Oktober 1973 antara negara Israel yang dikeroyok oleh koalisi negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah. Perang ini berakhir dengan kekalahan negara-negara Arab.
Pada tanggal 6 Oktober 1973, pada hari perayaan Yom Kippur, Hari Raya Yahudi yang paling besar, ketika orang-orang Israel sedang khusyuk merayakannya, yang juga bertepatan dengan bulan Ramadhan bagi umat Islam sehingga dapat juga dinamakan "Perang Ramadan 1973", Suriah, Libya dan Mesir menyerbu Israel secara tiba-tiba.
Di Dataran Tinggi Golan, garis pertahanan Israel yang hanya berjumlah 180 tank harus berhadapan dengan 1400 tank Suriah. Sedangkan di terusan Suez, kurang dari 500 prajurit Israel berhadapan dengan 80.000 prajurit Mesir.
Persenjataan A.S. membantu Israel dalam pertempuran melawan pasukan Arab dengan persenjataan buatan Soviet, namun Presiden Richard Nixon kemudian menunda bantuan militer darurat selama sepekan, secara diam-diam AS mulai bersimpati terhadap Mesir. Perang Yom Kippur kemudian dimenangkan oleh Israel, meskipun demikian Israel harus menderita kerugian yang besar.
Pada bulan April 1974, PM Israel Gold Meir mengundurkan diri setelah serangkaian kritik bahwa pemerintah kurang persiapan menghadapi pasukan Arab, sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa dari orang-orang Israel. PBB kemudian mengelarkan resolusi dan berhasil menghentikan pertempuran ini dengan berlakunya gencatan senjata pada 26 Oktober 1973.
Akibat Perang Yom Kippur, Arab Saudi yang simpati terhadap negara Arab kemudian melakukan embargo minyak bumi kepada AS dan Eropa.
Pada tanggal 6 Oktober 1973, pada hari perayaan Yom Kippur, Hari Raya Yahudi yang paling besar, ketika orang-orang Israel sedang khusyuk merayakannya, yang juga bertepatan dengan bulan Ramadhan bagi umat Islam sehingga dapat juga dinamakan "Perang Ramadan 1973", Suriah, Libya dan Mesir menyerbu Israel secara tiba-tiba.
Di Dataran Tinggi Golan, garis pertahanan Israel yang hanya berjumlah 180 tank harus berhadapan dengan 1400 tank Suriah. Sedangkan di terusan Suez, kurang dari 500 prajurit Israel berhadapan dengan 80.000 prajurit Mesir.
Persenjataan A.S. membantu Israel dalam pertempuran melawan pasukan Arab dengan persenjataan buatan Soviet, namun Presiden Richard Nixon kemudian menunda bantuan militer darurat selama sepekan, secara diam-diam AS mulai bersimpati terhadap Mesir. Perang Yom Kippur kemudian dimenangkan oleh Israel, meskipun demikian Israel harus menderita kerugian yang besar.
Pada bulan April 1974, PM Israel Gold Meir mengundurkan diri setelah serangkaian kritik bahwa pemerintah kurang persiapan menghadapi pasukan Arab, sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa dari orang-orang Israel. PBB kemudian mengelarkan resolusi dan berhasil menghentikan pertempuran ini dengan berlakunya gencatan senjata pada 26 Oktober 1973.
Akibat Perang Yom Kippur, Arab Saudi yang simpati terhadap negara Arab kemudian melakukan embargo minyak bumi kepada AS dan Eropa.
0 komentar